Monday, January 20, 2014

Pemanis Hidup


Pernahkah merasa sendiri dalam kerumunan orang?
Pernahkah merasa sepi ditengah keramaian?
Pernahkah merasa nyaman ditengah kedinginan?
Aku pernah.. Sampai hatiku mati dan beku dalam semua itu.

Bagaimana bisa? Ya, semua lingkungan itu mengubah aku.
Entah apa jadinya kalau aku benar-benar sendiri. Untungnya, aku hanya 'merasa' sendiri dan tidak pernah benar-benar sendiri.
Aku sadar, aku punya TUHAN.
Setidaknya, aku masih mempunyai Tuhan yang menyelamatkanku dalam kesepian.

Hidup tak melulu soal cinta, tak melulu soal ingkar, tak melulu soal masalah. Hidup hanya soal perjalanan. Untuk apa kita memikirkan hal besar, yang tak selalu jadi utamanya? Bukankah hal kecil yang menjadi pemanis itu pun bisa menjadi bagian utama dalam hidup.

Tahukah kamu, pemanis yang aku maksud itu? Teman... aku kasih tahu ya.. pemanis itu kamu. Bagian yang bukan utamanya, tapi selalu menarik untuk dibicarakan. Seperti yang aku bicarakan diatas, hal yang besar tak selalu menjadi utamanya. Kamu tahu utama yang aku maksud? Utama itu adalah keluarga. Keluarga pun bisa retak, hancur, bahkan tanpa sisa.

Banyak diluar sana orang-orang yang gagal dalam membina keluarganya. Tapi bagi mereka yang pintar, mereka akan membuat pemanis itu, sebagai bahan pelengkap utamanya. Itulah cara mereka hidup dalam setiap detik, urutan abjad, dan dentang waktu per jam nya.

No comments:

Post a Comment

Hai!

Seperti pretitle di atas, aku mau nulis, basing (red: terserah), suka-suka aku. Setelah kurang lebih tiga tahun dari tulisan terakhir yang a...